Warna hitam gelapmu terang
Namun kau selalu polos
Sehabis geram, membakar rerumputan
Menampar mukaku, dengan kekhilafan
Setelah mendengar, silsilah dari bintang
Terkujur kaku, di tubuh malam
Batu berapi lahar pun mendidih
Warna hijau mu menjadi biru
Seperti pohon hutan kini menjadi kelabu batu
Hati lelah gugat mulai sirna
Pisah katamu tersimpan syarat
Karna penamu selalu seperti pedang
Yang menyebabkan cidera mata menjadi hilang
Seperti pohon hutan kini menjadi kelabu batu
Hati lelah gugat mulai sirna
Pisah katamu tersimpan syarat
Karna penamu selalu seperti pedang
Yang menyebabkan cidera mata menjadi hilang
0 comments:
Post a Comment